Pangkalan Pengetahuan
Semua istilah yang kami gunakan, dari A sampai Z.
Konfigurasi akun adalah proses mengatur profil billing, izin pengguna, dan pengaturan konversi di akun Google Ads Anda untuk memastikan setiap campaign menyampaikan pesan yang jelas dan membangun kepercayaan sejak hari pertama. Sederhanakan konfigurasi akun agar bisa terhubung lebih natural dengan audiens Anda.
Manajemen kuota memantau dan menyesuaikan batas pengeluaran, batas campaign, dan kuota aset untuk mencegah adanya batas tak terlihat yang bisa menghentikan iklan berjalan. Jaga kelancaran manajemen kuota agar campaign tetap aktif tanpa gangguan.
Penilaian kelayakan melibatkan audit detail bisnis, konten website, dan materi iklan agar sesuai dengan kebijakan Google sehingga terhindar dari penolakan maupun suspensi akun. Pastikan penilaian kelayakan berjalan lancar untuk pengiriman campaign tanpa hambatan.
Menganalisis click-through rate, data demografi, dan tren engagement membantu mengungkap segmen pengguna mana yang mendorong konversi dan layak menjadi fokus anggaran dalam campaign Google Ads. Gunakan analisis audiens untuk mempertajam strategi targeting Anda.
Behavioral targeting membagi audiens berdasarkan aktivitas online mereka—seperti kunjungan situs, klik, dan riwayat pembelian—untuk menayangkan iklan yang sesuai dengan niat pengguna. Strategi ini memanfaatkan data first-party dan third-party agar relevansi semakin meningkat. Gunakan behavioral targeting untuk menjangkau audiens dengan niat tinggi.
Demographic targeting memfilter pengguna berdasarkan usia, gender, pendapatan, dan komposisi rumah tangga untuk memfokuskan penayangan iklan pada profil yang paling penting. Hal ini membuat jangkauan lebih tajam dan pesan lebih relevan. Manfaatkan demographic targeting untuk terhubung dengan audiens ideal Anda.
Device targeting menyesuaikan bidding dan format kreatif untuk pengguna desktop, mobile, atau tablet berdasarkan tren performa dan konteks. Dengan ini iklan tampil mulus di semua layar. Optimalkan device targeting untuk meningkatkan performa campaign.
Memanfaatkan fitur lookalike dan similar audience di Google Ads membantu menemukan segmen baru yang menyerupai pelanggan terbaik Anda, sehingga memperluas jangkauan campaign tanpa mengorbankan relevansi maupun efisiensi. Mulai ekspansi audiens untuk meningkatkan jangkauan yang berkualitas sekarang.
Hyperlocal targeting membatasi penayangan iklan ke area spesifik—seperti kode pos, radius, atau titik lokasi—untuk menjangkau audiens di sekitar lokasi tertentu. Strategi ini mendorong engagement lokal dan kunjungan langsung dengan presisi tinggi. Terapkan hyperlocal targeting untuk dampak maksimal di area lokal.
Industry targeting memfilter penayangan iklan ke profesional dan organisasi dalam sektor tertentu dengan memanfaatkan klasifikasi industri Google dan filter fungsi pekerjaan. Pesan jadi lebih relevan dengan kebutuhan bisnis audiens. Gunakan industry targeting untuk menjangkau profesional di niche Anda.
Interest targeting menayangkan iklan berdasarkan minat pengguna dan perilaku browsing yang ditangkap Google melalui affinity dan in-market segments. Hal ini menyelaraskan iklan dengan preferensi pribadi audiens agar engagement dan konversi meningkat. Gunakan interest targeting untuk menjangkau audiens lewat passion mereka.
Language targeting menayangkan iklan ke audiens berdasarkan pengaturan bahasa pilihan mereka, sehingga teks iklan dan materi kreatif lebih sesuai secara bahasa maupun budaya. Hal ini meningkatkan komunikasi dan engagement. Atur language targeting untuk berbicara dalam bahasa pelanggan Anda.
Location targeting membatasi penayangan iklan ke area geografis tertentu—seperti negara, wilayah, kota, atau radius custom—agar anggaran fokus pada audiens yang paling mungkin berkonversi. Optimalkan location targeting untuk dampak lokal yang maksimal.
Lookalike targeting mengidentifikasi dan menjangkau audiens baru yang memiliki demografi, minat, dan perilaku mirip dengan pelanggan yang sudah ada. Dengan fitur similar audience Google Ads, Anda bisa memperluas pasar lebih efektif. Aktifkan lookalike targeting untuk menemukan prospek bernilai tinggi.
Membangun audiens khusus dari pengunjung situs, data CRM, perilaku pencarian, dan filter demografi memastikan iklan menjangkau orang yang paling relevan dan siap untuk terlibat serta berkonversi. Aktifkan pembuatan audiens untuk terhubung dengan pelanggan ideal Anda hari ini.
Segmentasi pasar membagi pasar yang luas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan karakteristik seperti demografi, perilaku, atau niat pembelian. Hal ini memungkinkan strategi iklan yang disesuaikan agar lebih relevan dengan kebutuhan tiap segmen. Terapkan segmentasi pasar untuk membuat campaign yang lebih spesifik.
Segmentasi pelanggan membagi audiens menjadi kelompok berbeda berdasarkan demografi, perilaku pembelian, atau tingkat engagement. Dengan begitu pesan iklan bisa disesuaikan agar lebih relevan untuk setiap segmen. Gunakan segmentasi pelanggan untuk membuat campaign lebih personal dan efektif.
Weather targeting menyesuaikan pesan iklan dan strategi bidding secara real time berdasarkan kondisi cuaca lokal—seperti suhu, hujan, atau angin—untuk meningkatkan relevansi dan konversi ketika cuaca berpengaruh. Manfaatkan weather targeting untuk menayangkan iklan yang lebih tepat waktu.
YouTube retargeting menjangkau ulang pemirsa yang pernah berinteraksi dengan video, channel, atau iklan YouTube Anda dengan menayangkan iklan display atau video di jaringan Google. Cara ini membantu memelihara minat dan mendorong konversi di luar platform video. Aktifkan YouTube retargeting untuk terhubung kembali dengan pemirsa yang sudah engaged.
Automasi iklan menjadwalkan dan meluncurkan iklan secara otomatis dengan aturan yang sudah ditentukan—seperti ambang bid, batas anggaran, dan pemicu performa—untuk mengurangi tugas manual dan mempercepat respon campaign. Mulai automasi iklan untuk menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi.
Automated bidding menggunakan machine learning untuk menyesuaikan bid secara real time berdasarkan tujuan seperti target CPA, ROAS, atau klik. Dengan memanfaatkan data historis dan konteks lelang, efisiensi campaign meningkat. Aktifkan automated bidding agar AI memaksimalkan anggaran iklan Anda.
Bulk editing memungkinkan pembaruan serentak—seperti perubahan bid, realokasi anggaran, dan revisi teks iklan—pada banyak campaign atau ad group sekaligus, sehingga pengelolaan lebih cepat dan konsisten. Gunakan bulk editing untuk update iklan yang lebih efisien.
Anggaran harian dan campaign dialokasikan ulang ke grup yang berkinerja tinggi untuk mencegah overspending dan memastikan setiap rupiah bekerja maksimal. Terapkan manajemen anggaran untuk mengoptimalkan investasi iklan Anda.
Optimasi hasil iklan memantau biaya per konversi dan metrik pendapatan untuk mengalihkan anggaran ke iklan terbaik serta menyesuaikan bid secara dinamis, sehingga ROI lebih tinggi. Aktifkan optimasi hasil iklan untuk meningkatkan hasil setiap campaign.
Optimasi iklan menganalisis data performa untuk terus memperbaiki materi kreatif, bidding, dan segmentasi audiens agar iklan tetap relevan, menarik, serta selaras dengan tujuan campaign. Gunakan optimasi iklan agar performa campaign selalu maksimal.
Optimasi jaringan iklan menyempurnakan bidding, targeting, dan penempatan kreatif di jaringan display, video, dan sosial agar bisa mendatangkan traffic lebih berkualitas dengan biaya optimal. Gunakan optimasi jaringan iklan untuk memaksimalkan performa lintas channel.
Strategi bidding seperti Maximize Clicks, Target CPA, atau Target Impression Share mengatur bid secara otomatis agar sesuai dengan tujuan campaign tertentu. Pilih strategi bidding yang tepat untuk hasil lebih optimal.
Strategi bidding keyword mengatur level bid dan jenis kecocokan (match type) untuk kata kunci prioritas, menyeimbangkan visibilitas dengan biaya, dan memastikan posisi tinggi untuk kata kunci penting. Optimalkan strategi bidding keyword untuk visibilitas maksimal.
Automasi berbasis aturan menggunakan script dan aturan platform untuk otomatis menyesuaikan bid, anggaran, dan status iklan berdasarkan ambang performa atau jadwal tertentu. Hal ini mengurangi pekerjaan manual dan menjaga campaign tetap sesuai target. Terapkan automasi berbasis aturan untuk performa konsisten.
Automasi workflow campaign mengotomatiskan tugas berulang—seperti bulk edit, penyesuaian bid, dan alert performa—dengan script dan aturan sehingga pekerjaan manual berkurang dan operasi tetap konsisten. Aktifkan automasi workflow campaign untuk menghemat waktu.
Campaign iklan mobile menargetkan pengguna smartphone dan tablet di aplikasi, web mobile, dan feed sosial dengan format yang dioptimalkan seperti responsive display, in-app banner, dan video, agar engagement on-the-go lebih tinggi. Gunakan campaign iklan mobile untuk menjangkau pengguna di mana saja.
Display ad placement memilih situs, aplikasi, dan inventory terbaik di Google Display Network agar iklan tampil di konteks yang paling relevan, meningkatkan visibilitas, engagement, dan brand safety. Sempurnakan display ad placement untuk visibilitas lebih tepat sasaran.
Display advertising menayangkan banner, native ads, dan video di Google Display Network untuk meningkatkan brand awareness dan menarik perhatian dengan pesan visual yang relevan secara kontekstual. Gunakan display advertising untuk memperluas jangkauan brand.
In-app advertising menempatkan iklan interstitial, banner, dan rewarded video ke dalam aplikasi mobile, memanfaatkan lingkungan engagement pengguna untuk menyampaikan pesan yang relevan dalam ekosistem aplikasi. Gunakan in-app advertising untuk engagement berbasis mobile.
In-stream video ads tampil sebelum, saat, atau sesudah konten YouTube dan connected TV, menyampaikan pesan brand di jeda yang relevan secara konteks untuk meningkatkan engagement dan konversi. Manfaatkan in-stream video ads untuk menarik dan mengonversi pemirsa.
Manajemen campaign mengawasi semua elemen campaign—mulai dari penentuan tujuan, segmentasi audiens, alokasi anggaran, hingga pemantauan performa—agar strategi tetap selaras dan distribusi iklan berjalan efisien sesuai target bisnis. Tingkatkan manajemen campaign untuk menjaga setiap iklan tetap on target.
Optimasi campaign menggunakan analitik untuk mengidentifikasi iklan yang kurang efektif, menyesuaikan bid dan targeting, serta menguji materi kreatif baru agar ROI, engagement, dan efektivitas keseluruhan meningkat terus-menerus. Gunakan optimasi campaign untuk hasil yang lebih kuat.
Optimasi distribusi menganalisis metrik distribusi real time untuk menyesuaikan pengaturan seperti frequency capping, jadwal, dan preferensi perangkat, sehingga eksposur maksimal saat audiens paling reseptif dan pemborosan anggaran minimal. Terapkan optimasi distribusi agar lebih efisien.
Optimasi jalur suplai mengevaluasi sumber programmatic supply untuk transparansi, biaya, dan performa, lalu merampingkan akses inventory dengan menghapus perantara yang tidak perlu sehingga distribusi iklan lebih efisien. Terapkan optimasi jalur suplai untuk memaksimalkan efisiensi programmatic.
Optimasi placement menganalisis performa situs, aplikasi, dan inventory untuk memilih lokasi iklan yang paling banyak konversi, menyesuaikan bid dan mengecualikan yang tidak efektif agar ROI maksimal. Optimalkan placement untuk efisiensi tinggi.
Setup campaign mengonfigurasi tujuan, target demografi, batas anggaran, format iklan, dan jadwal untuk membangun kerangka yang solid dalam meluncurkan iklan dengan presisi. Sederhanakan setup campaign agar peluncuran lebih cepat dan minim kesalahan.
Strategi paid search menyelaraskan riset keyword, taktik bidding, dan ekstensi iklan untuk menargetkan query dengan niat tinggi, menyeimbangkan visibilitas dengan efisiensi biaya untuk mendatangkan traffic berkualitas dan ROI yang terukur. Sempurnakan strategi paid search untuk merebut posisi pencarian teratas.
Ad copywriting adalah proses membuat headline, deskripsi, dan call-to-action yang memadukan pesan persuasif dengan penggunaan keyword strategis agar iklan sesuai dengan intent, membangun kepercayaan, dan mendorong klik serta konversi. Tingkatkan ad copywriting untuk menciptakan pesan yang benar-benar mengena.
Creative testing menjalankan eksperimen dengan membandingkan beberapa versi iklan—headline, gambar, atau video—untuk menemukan yang paling efektif dan menjadi dasar keputusan kreatif berbasis data. Gunakan creative testing untuk menemukan iklan terbaik Anda.
Dynamic creative secara otomatis merangkai komponen iklan—headline, deskripsi, dan visual—berdasarkan sinyal pengguna dan data performa, sehingga menghasilkan iklan personal dalam skala besar. Aktifkan dynamic creative untuk mempersonalisasi setiap pengalaman iklan.
Dynamic keyword insertion memperbarui teks iklan secara real time dengan memasukkan query pencarian pengguna langsung ke dalam headline atau deskripsi, meningkatkan relevansi, quality score, dan click-through rate tanpa edit manual. Terapkan dynamic keyword insertion untuk teks iklan yang sangat relevan.
Responsive ad design memungkinkan iklan otomatis menyesuaikan ukuran, format, dan layout agar sesuai dengan berbagai placement di perangkat dan jaringan, sehingga branding tetap konsisten dan performa optimal. Gunakan responsive ad design untuk tampilan mulus di semua placement.
Split testing menayangkan dua atau lebih varian iklan ke segmen audiens secara bersamaan untuk mengetahui headline, gambar, atau call-to-action mana yang menghasilkan engagement dan konversi terbaik. Mulai split testing untuk menemukan strategi paling efektif.
Attribution modeling menggunakan pendekatan berbasis data maupun aturan untuk memberikan kredit konversi pada berbagai touchpoint dalam customer journey, mengungkap channel dan campaign mana yang paling bernilai. Gunakan attribution modeling untuk memahami kontribusi setiap channel.
Conversion tracking menggunakan tracking tag untuk merekam tindakan—seperti pembelian, pendaftaran, atau leads—dan mengirim data kembali ke Google Ads untuk insight performa dan optimasi anggaran. Aktifkan conversion tracking untuk mengukur interaksi bernilai.
Import konversi offline membawa data penjualan dan leads dari CRM atau sistem point-of-sale ke Google Ads, menghubungkan transaksi nyata dengan interaksi iklan untuk pengukuran yang lebih akurat dan bidding yang lebih cerdas. Aktifkan import konversi offline agar setiap penjualan tercatat.
Multi-touch attribution melacak dan memberikan kredit pada berbagai interaksi—klik iklan, impression, dan channel—di customer journey untuk mengungkap dampak nyata tiap touchpoint terhadap performa campaign. Gunakan multi-touch attribution untuk memahami kontribusi tiap interaksi.
Optimasi conversion rate menguji materi iklan, landing page, dan call-to-action melalui A/B test dan multivariate test untuk meningkatkan persentase pengunjung yang melakukan tindakan. Hasilkan lebih banyak konversi dengan optimasi conversion rate.
Optimasi funnel mengidentifikasi tahap di customer journey tempat pengguna berhenti—dari awareness hingga pembelian—lalu memperbaiki pesan, kreatif, dan targeting untuk meningkatkan konversi di setiap langkah. Tingkatkan optimasi funnel untuk memandu pelanggan menuju aksi.
Pelaporan funnel menggabungkan dan memvisualisasikan metrik performa di setiap tahap—dari awareness hingga konversi—melalui dashboard dan laporan Google Ads, sehingga titik drop-off dan peluang optimasi lebih mudah terlihat. Gunakan pelaporan funnel untuk memantau jalur konversi.
Setup sales funnel mendefinisikan dan mengonfigurasi action konversi, jalur audiens, dan metrik spesifik per tahap—awareness, consideration, decision—di Google Ads untuk memandu prospek sepanjang perjalanan pembelian. Terapkan setup sales funnel agar pelanggan lebih mudah menuju pembelian.
Integrasi API mengotomatiskan manajemen campaign dan pertukaran data dengan menghubungkan Ads Manager ke sistem eksternal melalui Google API, sehingga pembaruan bid real time, sinkronisasi audiens, dan laporan performa berjalan otomatis. Aktifkan integrasi API untuk workflow lebih efisien.
Integrasi CRM mengimpor data pelanggan, status leads, dan data transaksi dari CRM Anda ke Ads Manager untuk membangun audiens, melacak konversi offline, dan menyesuaikan strategi bidding berdasarkan perilaku nyata pelanggan. Mulai integrasi CRM untuk menyatukan iklan dengan hubungan pelanggan.
Integrasi data pihak ketiga mengimpor segmen demografi, minat, dan intent dari vendor eksternal ke Google Ads, memperkaya profil audiens dengan sinyal tambahan untuk targeting lebih presisi dan penyesuaian bid yang lebih cerdas. Gunakan integrasi data pihak ketiga untuk insight audiens yang lebih mendalam.
Integrasi DMP mengirim segmen audiens first-party dan third-party dari Data Management Platform ke Ads Manager serta mengekspor performa campaign kembali ke DMP untuk targeting dan pengukuran lebih baik. Aktifkan integrasi DMP untuk memperkaya insight audiens.
Integrasi DSP menyatukan pembelian programmatic dan Google Ads dengan menghubungkan Demand-Side Platform ke Ads Manager, memungkinkan definisi audiens bersama, anggaran terpusat, dan dashboard performa terintegrasi. Gunakan integrasi DSP untuk campaign lintas platform yang lebih mulus.
Integrasi Exchange menyinkronkan harga inventory iklan, metrik distribusi, dan ketersediaan dengan menghubungkan Google Ads ke berbagai supply-side platform. Hal ini memastikan jalur langsung ke exchange berkinerja tinggi untuk pembelian yang transparan, biaya lebih rendah, dan efisiensi belanja iklan. Aktifkan integrasi Exchange untuk kontrol penuh dalam programmatic buying.
Integrasi Google Ads API menghubungkan langsung ke Google Ads API untuk mengotomatiskan tugas seperti penyesuaian bid, update anggaran, dan pengambilan laporan, sehingga pekerjaan manual berkurang dan optimasi lebih cepat. Aktifkan integrasi Google Ads API untuk workflow campaign yang lebih efisien.
Integrasi Google Analytics menghubungkan Google Analytics dan Ads agar bisa mengimpor goals, data ecommerce, segmen audiens, dimensi custom, dan metrik perilaku pengguna. Hal ini mendukung remarketing yang lebih kaya dan pengukuran performa lintas channel yang lebih akurat. Aktifkan integrasi Google Analytics untuk insight iklan yang lebih dalam.
Integrasi HubSpot menyinkronkan kontak, data perusahaan, deals, dan form submission dari HubSpot dengan Ads untuk membangun audiens, melacak konversi, dan memberi skor leads. Aktifkan integrasi HubSpot untuk menyatukan data CRM dan Ads.
Integrasi Jira menghubungkan Ads Manager dengan Jira untuk membuat dan menetapkan tiket tugas campaign, menyinkronkan alert performa sebagai isu, melacak progres, dan memastikan kolaborasi transparan antara tim marketing dan development melalui workflow otomatis. Aktifkan integrasi Jira untuk kolaborasi tim yang lebih lancar.
Integrasi platform menghubungkan Google Ads dengan CRM, platform analitik, dan tools sosial untuk menyinkronkan audiens, data konversi, dan metrik performa secara otomatis, sehingga informasi konsisten di seluruh sistem. Aktifkan integrasi platform untuk menyatukan stack marketing Anda.
Integrasi reporting mengotomatiskan ekspor metrik Google Ads ke BI tools, dashboard, atau spreadsheet melalui konektor dan API, sehingga performa iklan bisa dipadukan dengan data penjualan dan situs untuk insight yang lebih menyeluruh. Mulai integrasi reporting untuk memusatkan data performa iklan.
Pemetaan data model menyelaraskan nama field dan struktur data antara platform marketing dan Ads Manager agar definisi audiens, pelacakan konversi, dan laporan lintas sistem tetap akurat. Terapkan pemetaan data model untuk data campaign yang konsisten.
Setup webhook mengonfigurasi alert campaign real time, event konversi, dan pemicu performa dari Google Ads ke endpoint eksternal—seperti CRM, Slack, atau data warehouse—untuk mengotomatiskan workflow dan notifikasi. Terapkan setup webhook untuk automasi iklan real time.
Field mapping memetakan atribut feed seperti ID, judul, harga, ketersediaan, dan label custom ke field produk wajib Google agar data terinput akurat, kompatibel dengan channel, dan performa terpantau konsisten. Terapkan field mapping agar setiap atribut produk sesuai.
Integrasi XML feed menghubungkan feed XML ke Merchant Center melalui fetch terjadwal atau upload manual untuk menyinkronkan atribut produk, level stok, dan harga agar Shopping ads serta remarketing selalu akurat dan tepat waktu. Terapkan integrasi XML feed untuk update produk secara real time.
Manajemen feed produk mengelola data katalog dengan cara mengupload, menjadwalkan refresh, memantau kesehatan feed, dan menyelesaikan error agar Shopping ads dan dynamic remarketing selalu akurat. Terapkan manajemen feed produk agar katalog tetap segar dan bebas error.
Optimasi feed produk meningkatkan kualitas feed dengan judul yang standar, deskripsi yang lebih kaya, validasi URL gambar, dan label custom agar relevansi lebih tinggi, CTR meningkat, dan performa iklan Shopping serta dynamic lebih baik. Gunakan optimasi feed produk untuk meningkatkan performa setiap iklan produk.
Upload list mengimpor spreadsheet data produk (CSV, TSV) atau Google Sheets ke Merchant Center melalui upload manual atau fetch terjadwal, sehingga feed Shopping dan dynamic remarketing selalu mencerminkan stok dan harga terbaru. Gunakan upload list untuk menjaga katalog selalu up-to-date.
Analisis biaya meninjau distribusi pengeluaran campaign, cost-per-click, dan tren alokasi anggaran lintas perangkat serta wilayah, bersamaan dengan performa historis dan conversion rate. Tujuannya adalah mengidentifikasi pemborosan, channel yang lemah, dan peluang untuk mengalihkan dana ke audiens dengan ROI tinggi. Gunakan analisis biaya agar setiap rupiah iklan bernilai.
Analisis heatmap menampilkan metrik interaksi—klik, tap, scroll depth—dalam kode warna di landing page dan materi kreatif untuk mengungkap area paling aktif dan titik hambatan. Hal ini membantu perbaikan UX berbasis data. Gunakan analisis heatmap untuk mengetahui bagaimana pengguna benar-benar berinteraksi.
Analisis query pencarian meninjau kata kunci yang memicu iklan untuk memahami intent, menemukan negative keyword, serta mengoptimalkan bid dan teks iklan agar relevansi dan quality score meningkat. Gunakan analisis query pencarian agar iklan sesuai dengan pencarian nyata pengguna.
Analisis ROI mengevaluasi efisiensi pengeluaran dengan membandingkan biaya terhadap pendapatan dan margin—ROAS, CPA, margin—untuk menemukan investasi bernilai tinggi dan menghapus yang merugikan. Terapkan analisis ROI agar setiap rupiah memberikan hasil nyata.
Analisis traffic memeriksa data pengunjung lintas channel—sesi, bounce rate, kedalaman halaman, jalur konversi—untuk mengidentifikasi tren engagement dan peluang optimasi. Gunakan analisis traffic agar campaign lebih terarah.
Analisis win-loss menggabungkan hasil campaign sukses dan gagal untuk mengungkap faktor pendorong kemenangan atau kekalahan dalam targeting, materi kreatif, dan bidding. Hal ini menjadi dasar penyesuaian strategi ke depan. Gunakan analisis win-loss untuk menyempurnakan campaign berdasarkan pengalaman lalu.
Audit performa memeriksa struktur campaign, strategi bidding, aset kreatif, dan setup targeting terhadap benchmark serta best practice untuk menemukan inefisiensi dan memprioritaskan optimasi. Lakukan audit performa untuk menemukan peluang tersembunyi.
Dashboard performa menampilkan metrik utama—klik, konversi, CPA, ROAS—lintas campaign dan channel untuk pemantauan cepat, analisis tren, dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Gunakan dashboard performa untuk visualisasi kesehatan campaign secara instan.
Forecasting inventori memperkirakan kebutuhan dan ketersediaan stok di masa depan dengan menghubungkan sinyal permintaan, kecepatan penjualan, dan tren musiman. Tujuannya memastikan iklan hanya menampilkan produk yang tersedia sehingga anggaran tidak terbuang pada produk yang habis. Gunakan forecasting inventori untuk menjaga iklan selalu relevan.
Forecasting performa memproyeksikan klik, konversi, dan ROI dengan model prediktif, hasil historis, serta sinyal real time untuk menjadi dasar strategi bid, anggaran, dan materi iklan di masa depan. Aktifkan forecasting performa untuk mengantisipasi keberhasilan campaign.
Forecasting pertumbuhan memprediksi performa di masa depan—impression, klik, konversi—dengan menganalisis tren historis, pola musiman, pertumbuhan audiens, dan skenario anggaran untuk mendukung perencanaan strategis serta investasi iklan yang terukur. Manfaatkan forecasting pertumbuhan untuk merencanakan anggaran iklan dengan percaya diri.
Klasifikasi query mengelompokkan pencarian ke dalam kategori branded, navigasional, informasional, atau transaksional untuk menyesuaikan bidding, teks iklan, dan landing page dengan intent pengguna. Gunakan klasifikasi query agar iklan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Konfigurasi dashboard menyesuaikan tampilan dengan widget, grafik, filter, dan rentang tanggal untuk memvisualisasikan metrik penting—tren performa, analisis biaya, data konversi—dalam satu layar agar insight lebih cepat dan keputusan lebih berbasis data. Terapkan konfigurasi dashboard untuk merampingkan analisis iklan.
Laporan insights memanfaatkan data Google Ads—tren konversi, perilaku audiens, efisiensi anggaran—untuk membuat ringkasan yang bisa langsung ditindaklanjuti, sebagai panduan strategi dan sorotan peluang performa. Mulai laporan insights untuk mengubah data menjadi keputusan.
Laporan performa jaringan mengumpulkan dan membandingkan metrik lintas search, display, video, dan sosial untuk menilai alokasi anggaran, engagement, dan ROI tiap channel, sehingga budgeting lebih seimbang dan berbasis data. Gunakan laporan performa jaringan untuk menyeimbangkan investasi channel Anda.
Pengembangan dashboard KPI merancang dan mengonfigurasi dashboard visual dengan metrik seperti CTR, CPA, dan nilai konversi agar kesehatan campaign bisa dipantau secara instan dan optimasi lebih cepat dilakukan. Bangun dashboard KPI untuk memantau kesuksesan dengan jelas.
Review performa kuartalan melakukan evaluasi mendalam setiap tiga bulan terhadap pengeluaran, ROI, conversion rate, dan tren engagement audiens untuk menyesuaikan strategi dengan target serta mengadaptasi anggaran pada pergeseran musiman. Jadwalkan review kuartalan agar strategi tetap on track.
Skoring performa memberikan nilai kuantitatif pada campaign, ad group, atau keyword berdasarkan quality score, engagement, conversion rate, dan efisiensi belanja. Tujuannya untuk benchmarking hasil dan menentukan prioritas. Gunakan skoring performa untuk mengurutkan campaign terbaik.
Audit iklan meninjau pengaturan akun, struktur campaign, materi iklan, dan setup tracking untuk menemukan celah keamanan, masalah kepatuhan, atau konfigurasi salah yang bisa memengaruhi performa atau melanggar kebijakan. Lakukan audit iklan untuk mengamankan campaign dan meningkatkan kepercayaan.
Deteksi click fraud memantau perilaku klik dan menganalisis pola dengan algoritma berbasis AI untuk menemukan anomali—seperti klik berulang cepat atau IP yang terkluster—yang menandakan aktivitas penipuan. Mulai deteksi click fraud untuk melindungi anggaran iklan Anda.
Deteksi fraud menggunakan analisis algoritmik terhadap pola klik dan impression—seperti klik beruntun, traffic bot, dan IP terkluster—untuk mengidentifikasi interaksi tidak valid dan melindungi metrik campaign. Aktifkan deteksi fraud untuk menjaga belanja iklan Anda.
Kepatuhan GDPR menerapkan manajemen persetujuan, kontrol pemrosesan data, dan penanganan hak pengguna dalam Ads Manager agar sesuai dengan standar perlindungan data Uni Eropa serta menyediakan log audit untuk kebutuhan regulasi. Aktifkan kepatuhan GDPR untuk menghormati privasi pengguna.
Mitigasi bot menggunakan filter traffic, CAPTCHA, dan rate limit untuk mengurangi interaksi non-manusia serta mencegah bot otomatis menaikkan impression atau klik palsu. Hal ini memastikan metrik mencerminkan perilaku audiens asli. Aktifkan mitigasi bot untuk menjaga kualitas traffic.
Pencegahan click fraud menggunakan pengecualian IP, verifikasi kredensial, dan penyesuaian bid real time untuk memblokir atau memfilter klik tidak valid. Hal ini mencegah penipuan menguras anggaran, merusak data konversi, dan merusak integritas campaign. Aktifkan pencegahan click fraud untuk melindungi setiap rupiah iklan.
Pengecualian IP memblokir alamat IP tertentu atau rentang IP di Ads Manager untuk mencegah traffic tidak diinginkan—seperti klik dari internal, kompetitor, atau sumber palsu—agar data campaign tetap akurat. Aktifkan pengecualian IP untuk menjaga kualitas traffic dan integritas data.
Verifikasi domain memastikan kepemilikan situs dengan menambahkan record DNS atau HTML di Google Ads, sehingga fitur lanjutan seperti custom audience dan conversion tracking bisa digunakan pada domain yang sudah terautentikasi. Aktifkan verifikasi domain untuk mengamankan domain iklan Anda.
Implementasi pixel menempatkan potongan kode kecil dari Google Ads atau platform analitik di halaman website untuk merekam page load, konversi, dan event, lalu mengirim data tersebut kembali untuk tracking akurat dan pembuatan audiens. Terapkan implementasi pixel untuk melacak konversi dan membangun audiens.
Implementasi tag management menyiapkan sistem manajemen tag (misalnya Google Tag Manager) untuk men-deploy, mengatur, dan mengelola script tracking serta pixel melalui container, trigger, dan variabel. Ini memastikan kontrol, versi, dan update lebih cepat di seluruh situs atau aplikasi. Gunakan tag management untuk sentralisasi tracking.
Implementasi tracking memasang kode tracking—analytics tag, conversion pixel, dan event listener—ke halaman web atau aplikasi mobile, mengonfigurasi trigger dan data layer agar klik, form, scroll depth, dan interaksi lain tercatat akurat. Terapkan tracking agar data terkumpul lengkap dan dapat diandalkan.
Manajemen label menerapkan tag khusus ke campaign, ad group, iklan, dan keyword untuk pengelompokan, filter, dan pelaporan, sehingga analisis, bulk edit, dan penerapan aturan otomatis lebih mudah. Gunakan manajemen label untuk mengategorikan dan memfilter elemen campaign.
Pelacakan engagement memantau dan merekam interaksi pengguna—klik, tayangan video, scroll depth, dan form submission—lalu mengirimkan event tersebut ke Google Ads untuk insight performa dan penyempurnaan campaign berdasarkan perilaku nyata pengguna. Aktifkan pelacakan engagement untuk memahami bagaimana audiens berinteraksi.
Pelacakan impression mencatat setiap kali iklan ditayangkan di berbagai perangkat dan placement, merekam jumlah tayangan serta frekuensi untuk menilai visibilitas, mengontrol eksposur, dan mengarahkan alokasi anggaran agar jangkauan lebih seimbang. Aktifkan pelacakan impression untuk memantau visibilitas iklan.
Pelacakan user journey mengikuti interaksi lintas touchpoint—iklan, sesi website, email, dan sosial—untuk menyatukan perjalanan pelanggan, menemukan titik drop-off, serta mengoptimalkan pesan, waktu, dan channel agar funnel lebih mulus. Aktifkan pelacakan user journey untuk mengatur jalur konversi end-to-end.
Setup UTM mengonfigurasi parameter UTM di URL campaign—source, medium, campaign, term, dan content—untuk menandai traffic masuk, memberi atribusi rinci ke analitik, dan memungkinkan analisis granular per channel, kreatif, maupun audiens. Gunakan setup UTM agar performa terukur dengan akurat.
Analisis distribusi frekuensi menilai seberapa sering iklan ditayangkan ke pengguna unik dalam interval waktu tertentu—misalnya 1–3 kali atau 4–6 kali tayang—untuk menemukan ambang optimal frequency capping, memperbaiki jangkauan, dan menyeimbangkan repetisi dengan anggaran. Gunakan analisis distribusi frekuensi untuk fine-tuning eksposur.
Frequency capping menetapkan batas maksimal berapa kali seorang pengguna bisa melihat iklan dalam periode tertentu—per jam, hari, atau minggu—untuk mencegah kejenuhan iklan, menjaga persepsi brand, dan mengoptimalkan anggaran dengan menghindari overexposure. Terapkan frequency capping untuk mengontrol kelelahan audiens.
Konfigurasi QoS menetapkan parameter Quality of Service—seperti toleransi latency, batas throughput, dan prioritas distribusi—untuk lalu lintas iklan programmatic agar rendering iklan lebih andal, mencegah bottleneck jaringan, dan memenuhi SLA performa. Terapkan konfigurasi QoS untuk memastikan distribusi iklan yang konsisten.
